Skip to main content

Penilaian Dan Perbaikan Proses (Process Assessment And Improvement) Menurut Roger S. Pressman

 Meskipun ada proses pengembangan perangkat lunak, tidak menjamin bahwa perangkat lunak akan diproduksi sesuai jadwal, sesuai dengan kebutuhan pelanggan, atau memiliki karakteristik teknis yang menghasilkan kualitas jangka panjang. Karena itu, diperlukan penggabungan pola proses dengan praktik rekayasa perangkat lunak yang kokoh. Selain itu, proses itu perlu dinilai untuk memastikan memenuhi serangkaian kriteria proses dasar yang terbukti penting dalam mencapai kesuksesan pengembangan perangkat lunak. Hal ini penting untuk diperhatikan agar perangkat lunak dapat dikembangkan dengan baik dan berkualitas.

Selama beberapa dekade terakhir, telah ada beberapa usulan mengenai berbagai pendekatan untuk meningkatkan dan menilai proses perangkat lunak:

Standard CMMI Assessment Method for Process Improvement (SCAMPI). Dalam rangka memberikan penilaian terhadap proses, telah dikembangkan suatu model lima langkah yang terdiri dari  initiating, diagnosing, establishing, acting, and learning. Model penilaian tersebut dikenal dengan nama SCAMPI, dan menggunakan SEI CMMI sebagai dasar penilaiannya.

CMM-Based Appraisal for Internal Process Improvement (CBA IPI). Dalam melakukan penilaian terhadap kematangan organisasi perangkat lunak, telah dikembangkan suatu teknik diagnostik. Teknik tersebut menggunakan SEI CMM sebagai dasar penilaian dan bertujuan untuk menilai kematangan relatif organisasi perangkat lunak.

SPICE (ISO/IEC15504). Standar tersebut telah dibuat untuk menetapkan sejumlah persyaratan dalam melakukan penilaian terhadap proses perangkat lunak. Tujuan dibuatnya standar tersebut adalah untuk membantu organisasi dalam mengembangkan evaluasi objektif mengenai efektivitas dari proses perangkat lunak yang telah ditentukan.

ISO 9001:2000 for Software. Standar tersebut memiliki sifat generik sehingga dapat digunakan oleh organisasi manapun yang ingin meningkatkan kualitas produk, sistem, atau layanan yang disediakannya. Karena itu, standar tersebut secara langsung berlaku bagi organisasi atau perusahaan perangkat lunak.

Pembahasan berikutnya akan memberikan informasi yang lebih terperinci mengenai penilaian perangkat lunak dan teknik perbaikan proses yang digunakan.



Source: Pressman, Roger S. 2010. Software engineering : A Practitioner’s Approach (7th. Edition). New York: McGraw-Hill Higher Education.

Comments

Popular posts from this blog

Proses Perangkat Lunak Menurut Roger S. Pressman

Suatu proses adalah gabungan dari beberapa kegiatan, aksi, dan pekerjaan yang dikerjakan saat akan membuat beberapa produk. Setiap kegiatan memiliki tujuan yang luas (seperti komunikasi dengan pemangku kepentingan) dan diterapkan secara universal, tidak peduli pada domain aplikasi, ukuran proyek, kompleksitas usaha, atau tingkat ketelitian rekayasa perangkat lunak yang digunakan. Aksi (contohnya, desain arsitektur) mencakup rangkaian tugas yang menghasilkan produk utama (sebagai contoh, model desain arsitektural). Sebuah tugas berfokus pada tujuan yang kecil namun terdefinisi dengan baik (seperti melakukan pengujian unit) yang menghasilkan hasil yang konkret. Dalam dunia rekayasa perangkat lunak, suatu proses tidaklah berarti resep yang kaku untuk membuat perangkat lunak. Sebaliknya, proses ini merupakan pendekatan yang dapat disesuaikan yang memungkinkan tim pengembang perangkat lunak untuk memilih dan mengeksekusi serangkaian tindakan dan tugas yang sesuai. Tujuannya adalah untuk sel...

Other Agile Process Models (Model Process Agile Lainnya) Menurut Roger S. Pressman

 Sejarah pengembangan perangkat lunak telah dicatat dengan banyak deskripsi dan metodologi proses yang telah usang, alat-alat, dan teknologi, serta notasi pemodelan. Semua hal tersebut telah mencapai popularitasnya masing-masing sebelum akhirnya digantikan oleh yang baru dan lebih baik. Dalam upaya mencapai penerimaan di komunitas pengembangan perangkat lunak, berbagai agile process model telah diperkenalkan dan bersaing satu sama lain, mengikuti pola yang sama dengan gerakan sebelumnya. Sudah saya sampaikan pada bagian terakhir bahwa Extreme Programming (XP) merupakan agile process models yang paling sering digunakan. Meskipun demikian, terdapat banyak agile process models lain yang telah diusulkan dan diterapkan dalam berbagai industri. Beberapa model yang paling umum meliputi: Adaptive Software Development (ASD) Scrum Dynamic Systems Development Method (DSDM) Crystal Feature Drive Development (FDD) Lean Software Development (LSD) Agile Modeling (AM) Agile Unified Process (AUP) P...

Extreme Programming (XP) Menurut Roger S. Pressman

 Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci tentang proses agile, saya akan memaparkan Extreme Programming (XP), suatu pendekatan yang banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak agile. Meskipun ide dan metode yang terkait dengan XP telah muncul pada akhir 1980-an, Kent Beck telah menulis secara ekstensif mengenai topik ini. Baru-baru ini, sebuah varian XP yang disebut Industrial XP (IXP) telah diajukan. IXP telah menyempurnakan XP dan dirancang untuk digunakan khusus dalam organisasi besar dengan proses yang lebih fleksibel. 1.1 XP Values Sebuah seperangkat lima nilai yang menjadi dasar bagi seluruh pekerjaan yang dilakukan dalam XP telah didefinisikan oleh Beck. Nilai-nilai ini mencakup communication, simplicity, feedback, courage, dan respect, dan masing-masing nilai ini digunakan sebagai motivasi dalam aktivitas, tindakan, dan tugas XP yang spesifik. XP menekankan pada kolaborasi yang erat namun tidak formal secara verbal untuk mencapai komunikasi yang efektif anta...