Skip to main content

A Tool Set For The Agile Process Menurut Roger S. Pressman

 Beberapa orang yang mendukung filosofi agile berpendapat bahwa perangkat lunak otomatis, seperti alat desain, seharusnya dianggap hanya sebagai tambahan kecil untuk kegiatan tim, dan tidaklah penting untuk kesuksesan tim. Namun, menurut Alistair Cockburn, alat-alat tersebut dapat bermanfaat, dan tim yang efektif akan mengutamakan penggunaan alat yang memungkinkan pemahaman yang cepat. Beberapa alat bahkan memiliki sifat sosial, yang dimulai dari tahap perekrutan, dan beberapa lagi adalah teknologi yang membantu tim terdistribusi dalam mensimulasikan kehadiran fisik. Ada juga banyak alat fisik yang dapat dimanipulasi oleh anggota tim di bengkel.

Alistair Cockburn berpendapat bahwa elemen penting dari hampir semua model proses agile adalah memperoleh orang yang tepat melalui perekrutan, kolaborasi tim yang baik, komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan, dan manajemen tidak langsung. Ia juga menyatakan bahwa "alat-alat" yang digunakan untuk menangani masalah tersebut menjadi faktor kunci dalam keberhasilan agility. Sebagai contoh, Cockburn menyebutkan bahwa alat perekrutan mungkin perlu menetapkan syarat agar calon anggota tim dapat menghabiskan beberapa jam dalam sesi pemrograman dengan anggota tim yang sudah ada, sehingga "kecocokan" dapat segera dinilai.

Alat yang digunakan untuk kolaborasi dan komunikasi dalam tim pengembangan agile biasanya memiliki teknologi yang sederhana dan memadukan berbagai mekanisme seperti kedekatan fisik, papan tulis, lembar poster, kartu indeks, dan catatan tempel, sebagaimana dijelaskan oleh Alistair Cockburn. Alat-alat tersebut berfungsi untuk menyediakan informasi dan koordinasi antar anggota tim. Komunikasi aktif dicapai melalui dinamika tim seperti pemrograman berpasangan, sedangkan komunikasi pasif dilakukan melalui "radiator informasi" seperti tampilan panel datar yang menyajikan status keseluruhan dari berbagai komponen kenaikan. Dalam manajemen proyek agile, bagan Gantt tidak diutamakan dan diganti dengan bagan nilai yang diperoleh atau grafik pengujian yang dibuat versus lulus. Alat agile lainnya digunakan untuk mengoptimalkan lingkungan tempat tim bekerja, meningkatkan budaya tim dengan interaksi sosial yang baik, menggunakan perangkat fisik seperti papan tulis elektronik, dan menerapkan proses perangkat tambahan seperti pair programming atau time-boxing, seperti yang dijelaskan oleh Cockburn.

Jika suatu hal memudahkan pekerjaan anggota tim agile dan meningkatkan kualitas produk akhir, maka dapat dianggap sebagai alat, bukan?



Source: Pressman, Roger S. 2010. Software engineering : A Practitioner’s Approach (7th. Edition). New York: McGraw-Hill Higher Education.

Comments

Popular posts from this blog

Proses Perangkat Lunak Menurut Roger S. Pressman

Suatu proses adalah gabungan dari beberapa kegiatan, aksi, dan pekerjaan yang dikerjakan saat akan membuat beberapa produk. Setiap kegiatan memiliki tujuan yang luas (seperti komunikasi dengan pemangku kepentingan) dan diterapkan secara universal, tidak peduli pada domain aplikasi, ukuran proyek, kompleksitas usaha, atau tingkat ketelitian rekayasa perangkat lunak yang digunakan. Aksi (contohnya, desain arsitektur) mencakup rangkaian tugas yang menghasilkan produk utama (sebagai contoh, model desain arsitektural). Sebuah tugas berfokus pada tujuan yang kecil namun terdefinisi dengan baik (seperti melakukan pengujian unit) yang menghasilkan hasil yang konkret. Dalam dunia rekayasa perangkat lunak, suatu proses tidaklah berarti resep yang kaku untuk membuat perangkat lunak. Sebaliknya, proses ini merupakan pendekatan yang dapat disesuaikan yang memungkinkan tim pengembang perangkat lunak untuk memilih dan mengeksekusi serangkaian tindakan dan tugas yang sesuai. Tujuannya adalah untuk sel...

Extreme Programming (XP) Menurut Roger S. Pressman

 Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci tentang proses agile, saya akan memaparkan Extreme Programming (XP), suatu pendekatan yang banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak agile. Meskipun ide dan metode yang terkait dengan XP telah muncul pada akhir 1980-an, Kent Beck telah menulis secara ekstensif mengenai topik ini. Baru-baru ini, sebuah varian XP yang disebut Industrial XP (IXP) telah diajukan. IXP telah menyempurnakan XP dan dirancang untuk digunakan khusus dalam organisasi besar dengan proses yang lebih fleksibel. 1.1 XP Values Sebuah seperangkat lima nilai yang menjadi dasar bagi seluruh pekerjaan yang dilakukan dalam XP telah didefinisikan oleh Beck. Nilai-nilai ini mencakup communication, simplicity, feedback, courage, dan respect, dan masing-masing nilai ini digunakan sebagai motivasi dalam aktivitas, tindakan, dan tugas XP yang spesifik. XP menekankan pada kolaborasi yang erat namun tidak formal secara verbal untuk mencapai komunikasi yang efektif anta...

Other Agile Process Models (Model Process Agile Lainnya) Menurut Roger S. Pressman

 Sejarah pengembangan perangkat lunak telah dicatat dengan banyak deskripsi dan metodologi proses yang telah usang, alat-alat, dan teknologi, serta notasi pemodelan. Semua hal tersebut telah mencapai popularitasnya masing-masing sebelum akhirnya digantikan oleh yang baru dan lebih baik. Dalam upaya mencapai penerimaan di komunitas pengembangan perangkat lunak, berbagai agile process model telah diperkenalkan dan bersaing satu sama lain, mengikuti pola yang sama dengan gerakan sebelumnya. Sudah saya sampaikan pada bagian terakhir bahwa Extreme Programming (XP) merupakan agile process models yang paling sering digunakan. Meskipun demikian, terdapat banyak agile process models lain yang telah diusulkan dan diterapkan dalam berbagai industri. Beberapa model yang paling umum meliputi: Adaptive Software Development (ASD) Scrum Dynamic Systems Development Method (DSDM) Crystal Feature Drive Development (FDD) Lean Software Development (LSD) Agile Modeling (AM) Agile Unified Process (AUP) P...