Beberapa orang yang mendukung filosofi agile berpendapat bahwa perangkat lunak otomatis, seperti alat desain, seharusnya dianggap hanya sebagai tambahan kecil untuk kegiatan tim, dan tidaklah penting untuk kesuksesan tim. Namun, menurut Alistair Cockburn, alat-alat tersebut dapat bermanfaat, dan tim yang efektif akan mengutamakan penggunaan alat yang memungkinkan pemahaman yang cepat. Beberapa alat bahkan memiliki sifat sosial, yang dimulai dari tahap perekrutan, dan beberapa lagi adalah teknologi yang membantu tim terdistribusi dalam mensimulasikan kehadiran fisik. Ada juga banyak alat fisik yang dapat dimanipulasi oleh anggota tim di bengkel.
Alistair Cockburn berpendapat bahwa elemen penting dari hampir semua model proses agile adalah memperoleh orang yang tepat melalui perekrutan, kolaborasi tim yang baik, komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan, dan manajemen tidak langsung. Ia juga menyatakan bahwa "alat-alat" yang digunakan untuk menangani masalah tersebut menjadi faktor kunci dalam keberhasilan agility. Sebagai contoh, Cockburn menyebutkan bahwa alat perekrutan mungkin perlu menetapkan syarat agar calon anggota tim dapat menghabiskan beberapa jam dalam sesi pemrograman dengan anggota tim yang sudah ada, sehingga "kecocokan" dapat segera dinilai.
Alat yang digunakan untuk kolaborasi dan komunikasi dalam tim pengembangan agile biasanya memiliki teknologi yang sederhana dan memadukan berbagai mekanisme seperti kedekatan fisik, papan tulis, lembar poster, kartu indeks, dan catatan tempel, sebagaimana dijelaskan oleh Alistair Cockburn. Alat-alat tersebut berfungsi untuk menyediakan informasi dan koordinasi antar anggota tim. Komunikasi aktif dicapai melalui dinamika tim seperti pemrograman berpasangan, sedangkan komunikasi pasif dilakukan melalui "radiator informasi" seperti tampilan panel datar yang menyajikan status keseluruhan dari berbagai komponen kenaikan. Dalam manajemen proyek agile, bagan Gantt tidak diutamakan dan diganti dengan bagan nilai yang diperoleh atau grafik pengujian yang dibuat versus lulus. Alat agile lainnya digunakan untuk mengoptimalkan lingkungan tempat tim bekerja, meningkatkan budaya tim dengan interaksi sosial yang baik, menggunakan perangkat fisik seperti papan tulis elektronik, dan menerapkan proses perangkat tambahan seperti pair programming atau time-boxing, seperti yang dijelaskan oleh Cockburn.
Jika suatu hal memudahkan pekerjaan anggota tim agile dan meningkatkan kualitas produk akhir, maka dapat dianggap sebagai alat, bukan?
Source: Pressman, Roger S. 2010. Software engineering : A Practitioner’s Approach (7th. Edition). New York: McGraw-Hill Higher Education.
Comments
Post a Comment