Ketika melakukan proses spesifikasi persyaratan dan desain sistem, mungkin berguna untuk memandang sistem sebagai kumpulan komponen dengan hubungan antar komponen. Untuk mengilustrasikan struktur ini, sering digunakan model arsitektur sistem yang menggambarkan organisasi sistem secara grafis dan memberikan gambaran umum kepada pembaca.
Anda dapat memodelkan arsitektur sistem dalam bentuk diagram blok yang terdiri dari sub-sistem utama dan interkoneksi antara sub-sistem tersebut. Dalam pembuatan diagram blok, setiap sub-sistem harus diwakili oleh persegi panjang dan dihubungkan dengan sub-sistem lain menggunakan panah. Tipe hubungan yang ditunjukkan dapat berupa aliran data, hubungan "penggunaan" atau "digunakan oleh", atau jenis ketergantungan lainnya.
Sebagai ilustrasi, dalam Gambar 1, terdapat penguraian sistem alarm penyusup menjadi komponen-komponen utamanya. Untuk melengkapi diagram blok tersebut, setiap sub-sistem perlu diberikan deskripsi singkat, seperti yang tampak pada Gambar 2.
Pada level rincian ini, sistem diuraikan menjadi satu set sub-sistem yang saling berhubungan. Setiap sub-sistem harus dijelaskan dengan cara yang sama sampai sistem dipecah menjadi komponen-komponen fungsional. Komponen fungsional adalah komponen yang dilihat dari sudut pandang subsistem, menyediakan fungsi tunggal, sedangkan sub-sistem biasanya memiliki fungsi yang beragam. Namun, dari perspektif lain, seperti dari produsen komponen, komponen fungsional itu sendiri dapat menjadi sebuah sistem dengan sendirinya.
Dalam sejarahnya, model arsitektur sistem digunakan untuk mengidentifikasi komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat dikembangkan secara simultan. Namun, perbedaan antara perangkat keras dan perangkat lunak menjadi semakin tidak signifikan. Hampir semua komponen sekarang dilengkapi dengan kemampuan komputasi tertanam. Sebagai contoh, mesin penghubung jaringan akan terdiri dari kabel fisik dan juga repeater dan gateway jaringan. Repeater dan gateway menyertakan prosesor dan perangkat lunak untuk menggerakkan prosesor tersebut, serta beberapa komponen elektronik khusus.
Untuk klasifikasi sub-sistem pada tingkat arsitektural, sekarang lebih baik mengkategorikan sub-sistem berdasarkan fungsinya sebelum membuat keputusan tentang trade-off antara perangkat keras atau perangkat lunak. Keputusan ini dapat dipengaruhi oleh faktor non-teknis seperti ketersediaan komponen siap pakai atau keterbatasan waktu yang tersedia untuk mengembangkan komponen tersebut.
Model diagram blok dapat digunakan untuk menggambarkan struktur sistem dalam berbagai ukuran. Sebagai contoh, Gambar 3 memperlihatkan arsitektur sistem kontrol lalu lintas udara yang jauh lebih besar. Beberapa sub-sistem utama ditampilkan dalam model tersebut, mencakup seluruh sistem secara keseluruhan. Garis panah yang menghubungkan sub-sistem tersebut mengindikasikan arus informasi antar komponen tersebut.
Source: Sommerville, Ian. 2007. Software Engineering Eight Edition. s.l. : Addison-. Wisley, 2007.
Comments
Post a Comment