Dalam bagian sebelumnya telah dibahas satu atau beberapa model proses yang perlu disesuaikan agar dapat diterapkan oleh tim perangkat lunak. Oleh karena itu, telah dikembangkan berbagai alat teknologi proses yang dapat membantu organisasi perangkat lunak dalam menganalisis proses yang sedang berjalan, mengatur tugas-tugas yang perlu dilakukan, mengontrol dan memantau kemajuan, serta mengelola kualitas teknis yang dihasilkan.
Dengan bantuan alat teknologi proses, organisasi perangkat lunak dapat membuat model otomatis dari kerangka kerja proses, rangkaian tugas, dan aktivitas payung yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Model tersebut biasanya diwujudkan dalam bentuk jaringan, yang kemudian dapat dianalisis untuk mengidentifikasi alur kerja yang umum dan mencari struktur proses alternatif yang dapat mengurangi biaya atau waktu dalam pengembangan.
Setelah berhasil membuat proses yang dapat diterima, organisasi perangkat lunak dapat menggunakan alat teknologi proses lainnya untuk mengalokasikan, memantau, dan bahkan mengontrol seluruh aktivitas, tindakan, dan tugas rekayasa perangkat lunak yang telah didefinisikan sebagai bagian dari model proses. Seluruh anggota tim perangkat lunak dapat memanfaatkan alat tersebut untuk membuat daftar periksa tugas kerja yang perlu dilakukan, produk kerja yang akan dihasilkan, dan aktivitas penjaminan kualitas yang harus dilakukan. Alat teknologi proses ini juga dapat digunakan untuk mengkoordinasikan penggunaan alat rekayasa perangkat lunak lain yang sesuai untuk tugas kerja tertentu.
Source: Pressman, Roger S. 2010. Software engineering : A Practitioner’s Approach (7th. Edition). New York: McGraw-Hill Higher Education.
Comments
Post a Comment