Skip to main content

Process Technology (Proses Teknologi) Menurut Roger S. Pressman

 Dalam bagian sebelumnya telah dibahas satu atau beberapa model proses yang perlu disesuaikan agar dapat diterapkan oleh tim perangkat lunak. Oleh karena itu, telah dikembangkan berbagai alat teknologi proses yang dapat membantu organisasi perangkat lunak dalam menganalisis proses yang sedang berjalan, mengatur tugas-tugas yang perlu dilakukan, mengontrol dan memantau kemajuan, serta mengelola kualitas teknis yang dihasilkan.

Dengan bantuan alat teknologi proses, organisasi perangkat lunak dapat membuat model otomatis dari kerangka kerja proses, rangkaian tugas, dan aktivitas payung yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Model tersebut biasanya diwujudkan dalam bentuk jaringan, yang kemudian dapat dianalisis untuk mengidentifikasi alur kerja yang umum dan mencari struktur proses alternatif yang dapat mengurangi biaya atau waktu dalam pengembangan.

Setelah berhasil membuat proses yang dapat diterima, organisasi perangkat lunak dapat menggunakan alat teknologi proses lainnya untuk mengalokasikan, memantau, dan bahkan mengontrol seluruh aktivitas, tindakan, dan tugas rekayasa perangkat lunak yang telah didefinisikan sebagai bagian dari model proses. Seluruh anggota tim perangkat lunak dapat memanfaatkan alat tersebut untuk membuat daftar periksa tugas kerja yang perlu dilakukan, produk kerja yang akan dihasilkan, dan aktivitas penjaminan kualitas yang harus dilakukan. Alat teknologi proses ini juga dapat digunakan untuk mengkoordinasikan penggunaan alat rekayasa perangkat lunak lain yang sesuai untuk tugas kerja tertentu.



Source: Pressman, Roger S. 2010. Software engineering : A Practitioner’s Approach (7th. Edition). New York: McGraw-Hill Higher Education. 

Comments

Popular posts from this blog

Proses Perangkat Lunak Menurut Roger S. Pressman

Suatu proses adalah gabungan dari beberapa kegiatan, aksi, dan pekerjaan yang dikerjakan saat akan membuat beberapa produk. Setiap kegiatan memiliki tujuan yang luas (seperti komunikasi dengan pemangku kepentingan) dan diterapkan secara universal, tidak peduli pada domain aplikasi, ukuran proyek, kompleksitas usaha, atau tingkat ketelitian rekayasa perangkat lunak yang digunakan. Aksi (contohnya, desain arsitektur) mencakup rangkaian tugas yang menghasilkan produk utama (sebagai contoh, model desain arsitektural). Sebuah tugas berfokus pada tujuan yang kecil namun terdefinisi dengan baik (seperti melakukan pengujian unit) yang menghasilkan hasil yang konkret. Dalam dunia rekayasa perangkat lunak, suatu proses tidaklah berarti resep yang kaku untuk membuat perangkat lunak. Sebaliknya, proses ini merupakan pendekatan yang dapat disesuaikan yang memungkinkan tim pengembang perangkat lunak untuk memilih dan mengeksekusi serangkaian tindakan dan tugas yang sesuai. Tujuannya adalah untuk sel...

Personal And Team Process Models Menurut Roger S. Pressman

 Menurut penulis, sebuah proses perangkat lunak yang optimal adalah yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tim yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Meskipun model proses perangkat lunak telah dibuat di tingkat perusahaan atau organisasi, namun untuk efektifitasnya hanya akan tercapai apabila dapat diadaptasi dengan signifikan untuk memenuhi kebutuhan tim proyek yang sebenarnya melaksanakan rekayasa perangkat lunak. Sebaiknya, proses yang dibuat haruslah yang paling cocok dengan kebutuhan tim dan organisasi secara menyeluruh. Atau, tim itu sendiri dapat membuat proses sesuai dengan kebutuhan individu mereka, namun tetap memenuhi kebutuhan organisasi secara keseluruhan. Watts Humphrey berpendapat bahwa membangun "personal software process" maupun "team software process" dapat dilakukan, meskipun memerlukan usaha, pelatihan, dan koordinasi yang sungguh-sungguh. 1.1 Personal Software Process (PSP) Semua pengembang perangkat lunak menggunakan suatu proses, meskipu...

Other Agile Process Models (Model Process Agile Lainnya) Menurut Roger S. Pressman

 Sejarah pengembangan perangkat lunak telah dicatat dengan banyak deskripsi dan metodologi proses yang telah usang, alat-alat, dan teknologi, serta notasi pemodelan. Semua hal tersebut telah mencapai popularitasnya masing-masing sebelum akhirnya digantikan oleh yang baru dan lebih baik. Dalam upaya mencapai penerimaan di komunitas pengembangan perangkat lunak, berbagai agile process model telah diperkenalkan dan bersaing satu sama lain, mengikuti pola yang sama dengan gerakan sebelumnya. Sudah saya sampaikan pada bagian terakhir bahwa Extreme Programming (XP) merupakan agile process models yang paling sering digunakan. Meskipun demikian, terdapat banyak agile process models lain yang telah diusulkan dan diterapkan dalam berbagai industri. Beberapa model yang paling umum meliputi: Adaptive Software Development (ASD) Scrum Dynamic Systems Development Method (DSDM) Crystal Feature Drive Development (FDD) Lean Software Development (LSD) Agile Modeling (AM) Agile Unified Process (AUP) P...